SEMBOYAN METROLOGI
‘’Batjana Takaran Pralaja Kapradanan’’ (mempedaya ukuran menghilangkan kepercayaan).
METINS'12 GOES TO BANDUNG
Para mahasiswa Metins'12 melakukan kunjungan ke Bandung, diantaranya mengunjungi PPSDMK dan Balai Metrologi.
DIALOG KEMETROLOGIAN
Metins UGM mendapat kunjungan dari PPSDMK Bandung.
PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
Lulusan program studi D3 Metrologi dan Instrumentasi dapat berkarir sebagai pejabat fungsional penera bergelar Ahli Madya di lingkungan Dinas-dinas Perindustrian dan Perdagangan atau yang membidangi unit Metrologi di seluruh Indonesia, serta tenaga tera di industri, badan export-import, laboratorium penelitian dan kalibrasi dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.
PENGUKURAN
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen. Pengukuran ada beberapa macam alat yaitu: micro meter,jangka sorong,dial indikator,viler gauge dll
Jumat, 14 November 2014
Macam-maca alat ukur dan kegunaannya
ALAT UKUR PANJANG | ||||
Penggaris |
Penggaris adalah macam alat ukur pangjang yang paling populer. Ada banyak jenis penggaris seperti penggaris siku, penggaris biasa, penggaris untuk tukang, dsb. Skala penggaris biasanya dalam cm (ketelitian 1mm) atau inchi tapi tidak menutup kemungkinan dengan satuan yang lain tergantung penggunaanya | |||
Jangka Sorong |
Alat ukur pangjanng ini memiliki ketelitian 0,1 mm. Bentuknya seperti kuci inggris. Buat lebih jelasnya silahkan baca Jangka Sorong | |||
Alat ukur panjang ini lebih presisi lagi. Tingkat ketelitian hingga 0,01 mm. Ingin tahu lebih jauh apa itu mikrometer sekrup dan cara menggunakannya silahkan baca di Micrometer Sekrew | ||||
Meteran
|
Pada prinsipnya sama dengan penggaris namun bentuknya berupa pita panjang yang bisa digulung. Biasanya digunakan oleh tukang kayu atau tukang batu dan untuk mengukur tinggi badan. | |||
ALAT UKUR MASSA | ||||
Timbangan yang banyak digunakan di pasar. Terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian tempat benda dan bagian anak timbangan. Berkapasitas ukur maksimal 15-20 kg dan bisa dibawa dengan tangan. | ||||
Neraca Dua Lengan dan Tiga Lengan
|
Alat ukur massa ini mempunyai ketelitian yang lebih dibandingkan dengan timbangan pasar. Disebut dua lengan karena terdiri dari dua lengan utama, demikian juga berlaku untuk penyebutan tiga lengan. Neraca tiga lengan lebih presisi dari neraca dua lengan. Untuk lebih jelasnya silahkan baca di Neracat Dua Lengan | |||
Timbangan Gantung
|
Banyak di jumpai di pasar-pasar, kapasitas ukur maksimal 100 s.d. 150 kilogram. Cara menimbangnya yaitu dengan membungkus benda dalam wadah karung (bisa yang lain) kemudian di kaitkan dengan pengait yang ada di timbangan gantung. | |||
Timbangan Kamar Mandi
|
Bagi sebagian orang timbangan ini ditakuti. :D. Timbangan kamar madi adalah sebutan timbangan badan yang sering kita pakai dengan berdiri di atasnya. Biasanya maksimal timbangan ini adalah 150-180 kilogtam. | |||
Berbagai Macam Timbangan Lainnya | Timbangan Bayi, Timbangan Duduk, Timbangan Digital, Timbangan Mejad, dan lain sebagainya. | |||
ALAT UKUR WAKTU | ||||
Jam
|
Jam atau arloji adalah alat ukur waktu paling populer, macam dan bentuknya sangat banyak. Ada jam dinding, jam tangan, jam mekanik, jam digital, dan lain sebagainya. Tingkat ketlitian jam mulai dari 0,1 s hingga 1s | |||
Stopwatch
|
Alat ini cocok untuk mengurkur waktu dalam range tertentu. Prinsipnya sama seperti jam digital. | |||
Jam Pasir
|
Alat ukur waktu jaman dahulu. Terbuat dari kaca dengan media pasir sebagai pengukur waktunya. | |||
Tanggal | Sistem penanggalan adalah alat ukur waktu untuk jangka waktu yang relatif lama, mulai dari hari, bulan, tahun, abad, hingga milenium. | |||
ALAT UKUR GAYA ATAU BERAT | ||||
Neraca Pegas atau Dinamo Meter | Merupakan alat ukur gaya yang menggunakan pegas yang natinya akan ditarik oleh gaya atau berat benda sehingga menghasilkan nilai tertentu. Alat ukur gaya (force gauge) ada banyak jenisnya ada yang mekanik ada juga yang sudah canggih berbasis sistem pengukuran digital. | |||
ALAT UKUR LISTRIK (EKLETRONIK) | ||||
Voltmeter
|
Alat Ukur Tegangan (satuan Volt) | |||
Amperemeter
|
Untuk mengukur arus listrik (Satuan Ampere) | |||
Ohmmeter
|
Untuk mengukur besarnya hambatan listrik | |||
Galvanometer | Alat ukur arus listrik dalam jumlah yang sangat kecil | |||
Multimeter
|
Gabungan, alat ukur listrik yang bisa digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan listrik sekaligus |
Rabu, 12 November 2014
Kehidupan Manusia Butuh Metrologi
Kegiatan pengukuran membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan tetapi, percayalah manfaat yang dirasakan akan jauh lebih besar. Metrologi telah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari dan sudah berjalan secara alami serta sangat vital. Kita lihat saja, komoditas bahan pokok seperti sembako atau bahan bangunan dan bahan keperluan infrastruktur diperjualbelikan berdasarkan berat atau ukuran. Kebutuhan rumah tangga, air ledeng, listrik, gas, dan pulsa telepon harus diukur.
Semua ini memengaruhi kehidupan pribadi kita. Kadar zat aktif dalam obat-obatan, pengukuran sampel darah, dan keefektifan laser yang digunakan untuk pembedahan di dunia medik harus diukur dengan teliti agar kesehatan dan keselamatan pasien terjamin. Hampir segala sesuatu dinyatakan dalam ukuran, suhu udara, tinggi badan, nilai kalori makanan, berat paket kiriman, tekanan udara ban kendaraan, jarak tempuh, waktu tunggu, dan seterusnya. Nyaris tidak mungkin dalam kehidupan ini kita bicara tanpa menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan timbangan dan ukuran.
Di sektor transportasi, pilot pesawat terbang harus mengamati dengan cermat ketinggian pesawat, arah, penggunaan bahan bakar, dan kecepatannya. Masinis kereta api harus memperhatikan jarak posisi kereta terhadap stasiun yang dituju. Supir mobil atau pengendara motor perlu memperhatikan ukuran kecepatan dan tangki bahan bakar. Pengawas obat-obatan dan makanan mengukur kandungan bakteri dan zat beracun.
Perusahaan membeli bahan baku berdasarkan timbangan dan ukuran, kemudian menyatakan produk dalam satuan yang serupa. Umumnya, setiap proses dipantau berdasarkan pengukuran dan setiap penyimpangan akan ketahuan dari hasil pengukuran tersebut. Pengukuran sistematis dengan tingkat ketidakpastian yang terukur merupakan landasan pengendalian mutu di Industri.
Dunia ilmu pengetahuan sangat bergantung pada pengukuran. Para geolog mengukur kekuatan gelombang kejut ketika terjadi gempa bumi. Para astronom dengan seksama mengukur cahaya lemah yang dipancarkan sebuah bintang untuk mengetahui umurnya. Para fisikawan yang mempelajari partikel elementer harus mengukur waktu dalam orde seperjuta sekon untuk memastikan adanya partikel yang sangat kecil.
Ketersediaan alat ukur dan kemampuan menggunakannya sangatlah esensial bagi para ilmuwan untuk merekam hasil penelitian mereka secara objektif. Dengan demikian, ilmu pengukuran atau metrologi bisa jadi merupakan ilmu yang tertua di dunia. Bahkan, pengetahuan tentang penggunaannya merupakan syarat mutlak dalam segala profesi yang berbasis ilmu pengetahuan.
Konon di zaman Mesir kuno, 3000 tahun sebelum Masehi, Raja Firaun yang berkuasa mendeklarasikan, "Barang siapa lalai atau lupa mengalibrasi standar satuan panjang setiap bulan purnama diancam dengan hukuman mati". Itu merupakan suatu risiko yang dihadapi para arsitek resmi kerajaan Firaun yang bertanggung jawab da lam pembangunan kuil-kuil dan piramida-piramida.
Raja Firaun pula yang menetapkan standar panjang saat itu, yaitu panjang lengannya dari siku hingga ke ujung jari tengah yang diluruskan, ditambah lebar tangannya. Satuan panjang dari standar tersebut disebut `cubit' dan itu merupakan satuan panjang yang pertama. Pada saat itu, hasil pengukuran asli direkam dengan cara ditatah pada granit hitam.
Standar ukuran tersebut kemudian diperbanyak dengan menggunakan granit atau kayu dan dibagi-bagikan kepada pekerja. Para arsitek pun bertanggung jawab untuk memeliharanya. Itu salah satu contoh mekanisme pengukuran yang cukup teliti, yang terekam dalam sejarah, dan memberikan petunjuk bahwa umat manusia sudah menyadari pentingnya pengukuran sejak dahulu kala. Sejarah pengukuran yang sedikit lebih mutakhir adalah pencanangan sistem metrik di Paris pada 1799. Di situ ditetapkan dua buah benda standar yang terbuat dari platinum, satu mewakili meter dan satu lagi mewakili kilogram, sebagai `nenek moyang' Sistem Satuan Internasional (SI).
Saat ini, mungkin tidak banyak orang yang memahami ilmu metrologi secara mendalam. Lebih lagi, mereka yang menggunakan metrologi mungkin merasa sudah cukup dengan memahami istilah-istilah seperti meter, kilogram, watt, liter, detik, dan celsius.
Agar metrologi bermanfaat untuk menghubungkan segala kegiatan umat manusia (dengan nusia (dengan berbagai profesi) di seluruh penjuru dunia, diperlukan suatu mekanisme pengukuran yang menjamin kebenaran hasil pengukuran. Kepercayaan pada kebenaran pengukuran semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jaringan kerja sama, adanya satuan ukuran yang dipakai bersama dan prosedur pengukuran yang dipakai secara umum, pengakuan, akreditasi dan uji banding atas standar satuan ukuran serta laboratorium-laboratorium di berbagai negara. Sejarah manusia selama ribuan tahun menguatkan keyakinan bahwa banyak hal akan menjadi mudah jika semua orang bekerja sama dalam bidang metrologi.
Bagaimanakah cara menjamin kebenaran pengukuran suatu alat ukur? Kalibrasi atau tera merupakan mekanisme guna menjamin suatu alat ukur memiliki ketelitian dan kebenaran hasil pengukuran yang tidak diragukan. Proses kalibrasi atau tera adalah menentukan nilai-nilai yang berkaitan dengan kinerja suatu alat ukur. Hal tersebut dicapai dengan membandingkan langsung hasil ukur suatu alat ukur dengan hasil ukur suatu standar ukur. Keluaran dari kalibrasi adalah sertifikat kalibrasi.
Selain sertifikat, biasanya ada label atau stiker yang disematkan pada alat ukur yang sudah dikalibrasi. Alasan yang mendasari sebuah alat ukur perlu dikalibrasi adalah untuk memastikan penunjukan alat tersebut sesuai dengan hasil pengukuran lain dan menentukan akurasi penunjukan alat. Di samping itu, Hal tersebut diperlukan untuk mengetahui keadaan alat agar dapat dipercayai.
Metrologi mencakup tiga hal utama. Pertama, penetapan definisi satuan-satuan ukuran yang diterima secara internasional, misalnya meter. Kedua, pewujudan satuan-satuan ukuran berdasarkan metode-metode ilmiah, misalnya pewujudan nilai meter dengan menggunakan sinar laser. Ketiga, penetapan rantai ketertelusuran dengan menentukan dan merekam nilai serta akurasi suatu pengukuran. Bila perlu, menyebarluaskan pengetahuan itu, misalnya hubungan (perbandingan) antara nilai ukur sebuah mikrometer ulir di bengkel dan standar panjang di suatu laboratorium standar panjang.
Dalam perkembangannya, ketika pengukuran diperlukan untuk mendukung industri dalam memperoleh keberterimaan produk mereka di pasar global dan untuk melindungi kepentingan masyarakat serta pelaku usaha, metrologi berkembang menjadi tiga kategori, yakni metrologi industri (industrial metrology), metrologi legal (legal metrology), dan metrologi ilmiah (scientific metrology).
Klasifikasi tersebut di tingkat internasional mulai diperkenalkan di masyarakat Eropa, melalui European Collaboration in Measurement Standards (Euromet, yang kemudian menjadi Euramet). Metrologi industri ditujukan untuk memberi kepastian pada akurasi peralatan yang digunakan dalam proses perancangan, proses produksi, dan proses pengujian karakteristik produk industri. Dengan begitu, mutu produk dapat diterima secara internasional.
Di sisi lain, metrologi legal ditujukan untuk memastikan kebenaran pengukuran dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan keadilan transaksi, kesehatan masyarakat, pelindungan hukum, dan keselamatan. Baik kegiatan metrologi industri maupun metrologi legal pada dasarnya harus dapat diakui kebenaran mereka secara internasional. Oleh karena itu pula, setiap negara harus mampu menjamin setiap pihak yang melakukan pengukuran, didukung dengan acuan pengukuran nasional yang kebenaran dan kesetaraan mereka diakui semua negara di dunia. (Media Indonesia, 20 Mei 2011/ humasristek)
Sumber :
Husein A Akil
Kepala Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Pappiptek), LIPI
http://ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/8681
Senin, 10 November 2014
DEPARTEMEN KEWIRAUSAHAAN
DEPARTEMEN KEWIRAUSAHAAN
Latar Belakang
KEWIRAUSAHAAN adalah suatu departemen di dalam HMMI. Melihat dari namanya kita mngetahui bahwa bidang ini mengkhususkan mahasiswa pada dana dan usaha. Bidang ini merupakan yang sangat penting bagi HMMI, karena merupakan bidang yang mengusahakan dana bagi terlaksananya program yang ingin dijalankan oleh HMMI dalam berbagai aspek. KEWIRAUSAHAAN merupakan kegiatan yang tidak hanya mencari dana tapi juga melatih pengurus bagaimana untuk berwirausaha, meloby, mengembangkan bisnis yang ada atau dirintis KEWIRAUSAHAAN sendiri. Semuanya itu bias ditemukan dalam kegiatan-kegiatan yang dikerjakan oleh KEWIRAUSAHAAN.
Visi & Misi :
Visi
Misi
DEPARTEMEN KASTRAT
DEPARTEMEN KASTRAT
Kastrat adalah DEPARTEMEN yang konsentrasi terhadap permasalahan lingkungan kampus, masyarakat dan bangsa. Pada umumnya, melakukan kajian dan penyikapan terhadap kebijakan-kebijakan kampus dan publik yang akan, sedang, atau telah ditetapkan, menjalin hubungan baik dengan elemen-elemen masyarakat dan lembaga-lembaga kemahasiswaan di lingkungan UGM.
visi:
Membangun Kesadaran dan Budaya Diskusi massa HMMI terhadap Isu Eksternal serta memberikan solusi terbaik kemudian meng-aplikasikannya.
misi:
1. Meningkatkan partisipasi massa HMMI dalam pembahasan dan kontribusi isu eksterna
2. Melakukan internalisasi isu-isu eksternal yang menunjang pada peningkatan potensi anggota
3. Melakukan kajian secara mandiri dan berkesinambungan terhadap isu eksternal
DEPARTEMEN MIKAT
DEPARTEMEN MIKAT
Latar Belakang
Untuk menggerak kan roda keorganisasian. Maka keluarga Himpunan Mahasiswa Metrologi dan Instrumentasi (HMMI) membentuk Divisi-divisi, salah satunya adalah divisi Minat dan Bakat (MIKAT) yang nantinya mampu memenuhi visi dan misi HMMI didalam atau diluar kampus.
Menjadikan mahasiswa yang unggul bermartabat dan mampu menghasilkan anggota yang profesional dan berjiwa Pancasila.
misi:
Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian terapan untuk menghasilkan anggota yang profesional.
Melakukan pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama dengan para pemangku kepentingan.
DEPARTEMEN SOSMAS
DEPARTEMEN SOSMAS
TUJUAN SOSMAS
VISI